

IC0F4000 Viralterkini.id, JAKARTA, — Turnamen Basket legendaris 3 Dekade 2025 resmi berakhir pada Minggu (26/10/2025), menandai keberlanjutan tradisi kompetisi yang telah berjalan sejak 2014 di Gor Otista Jakarta.
Ajang ini kembali hadir dengan semangat baru: memperluas partisipasi komunitas, memperkenalkan format kompetisi yang lebih seimbang, dan memperkuat pembinaan pemain muda di berbagai kategori usia.
Gelaran tahun ini diikuti oleh sekitar 126 tim dari berbagai kategori, mulai dari Kelompok Umur (KU) 10, KU 12, hingga KU 40+, yang berasal dari komunitas basket, alumni sekolah, hingga perguruan tinggi.
Antusiasme tinggi para peserta menunjukkan bahwa turnamen ini telah menjadi wadah penting bagi perkembangan olahraga basket di tingkat akar rumput.
Menurut penyelenggara, antusiasme yang terus meningkat dari tahun ke tahun menjadi bukti bahwa 3 Dekade tidak sekadar turnamen, tetapi juga ruang pembinaan dan silaturahmi antar generasi.
Melalui sistem pertandingan yang kompetitif dan adil, penyelenggara berkomitmen mencetak pemain muda yang siap melangkah ke jenjang lebih tinggi.
“Turnamen ini bukan hanya untuk ajang kumpul komunitas, tapi juga tempat pembinaan. Kami ingin memastikan pemain-pemain muda mendapat pengalaman bertanding yang seimbang dan sportif,” ujar M. Ikhwanul Hajidin, Owner sekaligus Dewan Pembina Dekade Basketball, usai pertandingan di GOR Otista, Jakarta Timur, Minggu (26/10).

Ikhwanul menegaskan bahwa penyelenggaraan Turnamen 3 Dekade akan terus berlanjut. Bahkan, mulai Januari 2026, pihaknya berencana meluncurkan Liga Basket Usia Dini untuk kategori KU 10 dan KU 12.
Liga ini akan mengusung format baru dengan sistem yang lebih profesional dan kompetitif.
“Turnamen 3 Dekade akan terus berjalan karena sudah teruji sejak 2014. Tahun depan kami berencana membuat liga khusus KU 10 dan KU 12 dengan format baru yang lebih fokus pada prestasi. Tujuannya agar pembinaan usia dini semakin terarah,” ujar Ikhwanul.
Ia menambahkan, pihaknya ingin menciptakan sistem kompetisi yang adil dengan pembagian tingkat atau grade A, B, dan C di setiap kelompok umur.
Dengan begitu, setiap tim akan bertanding melawan lawan yang sepadan.
“Selama ini banyak ketimpangan. Ada tim dengan fisik dan kemampuan jauh di atas lawannya, hingga skor bisa terpaut 50 poin. Karena itu, nanti kami buat sistem grade: A lawan A, B lawan B, dan C lawan C. Tagline-nya, ‘bertanding dengan yang sebanding’,” jelasnya.
Selain pembinaan usia muda, turnamen ini juga menjadi wadah bagi para alumni dan komunitas basket untuk tetap aktif.
“Turnamen ini juga menampung semangat dan aspirasi para alumni SMA, perguruan tinggi, dan komunitas yang masih ingin eksis di lapangan. Jadi tidak hanya untuk pemain muda, tapi juga bagi mereka yang tetap cinta basket,” tambah Ikhwanul.
Persiapan penyelenggaraan liga tahun depan disebut sudah cukup matang. Lapangan telah siap digunakan, dan sejumlah sponsor juga mulai menunjukkan dukungannya.
“Insya Allah, Januari 2026 kita mulai. Lapangan sudah ready dan beberapa sponsor sudah konfirmasi untuk mendukung Liga KU,” kata Ikhwanul optimistis.
Ia menjelaskan, setiap kategori umur akan diisi maksimal 12 tim, dengan pembagian ke dalam tiga grade tadi untuk memastikan keseimbangan kualitas pertandingan.
“Dengan begitu, setiap pemain bisa berkembang sesuai levelnya dan kompetisi berjalan lebih sehat,” tambahnya.
Selain Liga KU, Dekade Basketball juga tengah menjajaki kerja sama dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) untuk menggelar turnamen bergengsi bertajuk Piala KSAL.
“Benar, kami sedang menjajaki rencana menggelar Piala KSAL. Insya Allah, jika disetujui, turnamen ini akan menjadi ajang bergengsi di level nasional,” ungkap Ikhwanul.
Menurutnya, komunikasi dengan pihak TNI AL sudah dilakukan. Baik KSAL maupun Ibu KSAL disebut telah memberikan dukungan positif terhadap gagasan tersebut.
“Alhamdulillah, Pak KSAL dan Ibu KSAL sudah setuju secara prinsip. Sekarang tinggal mematangkan formatnya, apakah nanti berbentuk Liga Mahasiswa Indonesia atau format lain. Turnamen sekelas KSAL harus direncanakan matang karena orientasinya prestasi,” katanya menegaskan.
Dengan berbagai inovasi dan rencana yang telah disiapkan, Turnamen Basket 3 Dekade kembali menegaskan komitmennya terhadap pembinaan, regenerasi, dan sportivitas dalam dunia basket Indonesia.
Sejak awal berdiri, turnamen ini telah menjadi bagian penting dalam melahirkan pemain-pemain potensial dari berbagai daerah.
Melalui pendekatan komunitas dan sistem kompetisi yang terus disempurnakan, 3 Dekade berupaya menjadi wadah pengembangan talenta muda sekaligus ruang ekspresi bagi para pencinta basket lintas generasi.
“Intinya, kami ingin turnamen ini terus hidup dan relevan. Dari anak-anak yang baru belajar dribel hingga alumni yang masih ingin berlaga, semua punya tempat di 3 Dekade,” tutup Ikhwanul. (ma)

Tidak ada komentar