

Mayor Arh Dr. Djoko Purwoko, S.E., S.H., M.H., M.Han saat upacara pelantikan Golongan V oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., pada akhir pekan ini di Bandung. Foto : ist Viralterkini.id, Surabaya – Mayor Arh Dr. Djoko Purwoko, S.E., S.H., M.H., M.Han., nama yang tidak asing dalam pentas sepakbola nasional, kini memulai babak pengabdian baru setelah resmi menyelesaikan Pendidikan Reguler LXV Seskoad tahun 2025 dan ditempatkan sebagai Pabandya Administrasi Intelijen (Minintel) di Staf Intelijen Kodam V/Brawijaya.
Rekam jejaknya di dunia sepakbola sangat kuat. Ia adalah mantan Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persikabo 1973 d/h PS TNI dan pernah dipercaya sebagai Staf Khusus Ketua Umum PSSI periode 2019–2023 di bidang strategis dan jarang tersorot, yakni Sport Intelijen—sebuah divisi yang berfokus pada stabilitas, pengamanan pertandingan, serta deteksi potensi konflik dan match-fixing dalam dunia sepakbola nasional.
Kini bertugas di jantung sistem intelijen teritorial Jawa Timur, Mayor Djoko membawa serta naluri strategis yang telah diasah di medan tugas militer maupun di ruang-ruang rapat elite sepakbola Indonesia. Namun, penempatan domisili dinasnya di Surabaya—kota dengan kultur sepakbola yang kuat—Kedekatan geografis dan relasi personal yang telah terbangun selama bertahun-tahun dengan berbagai manajer dan pemilik klub membangkitkan kembali spekulasi: akankah ia bergabung ke dalam manajemen klub besar Liga 1 seperti Persebaya Surabaya atau Madura United? Ataukah justru akan memberi warna baru bagi klub-klub Liga 2 seperti Deltras Sidoarjo dan Persela Lamongan?
“Saya ini prajurit. Tetapi sepakbola sudah menjadi bagian dari jalan hidup saya. Bila suatu saat dibutuhkan untuk membina, menertibkan, dan memperkuat manajemen klub, saya siap mendukung demi kebaikan sepakbola nasional,” tutur Mayor Djoko singkat.
Kehadirannya di Surabaya disebut sebagai “kartu truf” bagi persepakbolaan Jawa Timur. Kombinasi wawasan intelijen dan pengalaman organisasi yang mendalam menjadikan Mayor Djoko sebagai aset penting, baik di jalur pertahanan negara maupun pembinaan olahraga profesional.
Beberapa tokoh PSSI regional bahkan menyambut sinyal positif ini, berharap ada kontribusi nyata dari sang Mayor dalam penataan ulang sistem kompetisi, penguatan manajemen, serta revitalisasi hubungan klub dengan aparat keamanan demi menciptakan iklim pertandingan yang sehat dan bermartabat. Bahkan internal suporter beberapa klub mulai membicarakan peluang kembalinya Mayor Djoko ke jalur manajemen klub, sembari tetap mengemban tugas militer.
Langkah ini menegaskan bahwa pengabdian kepada bangsa tidak mengenal batas sektor. Sosok Mayor Djoko adalah contoh nyata bagaimana seorang perwira bisa memainkan peran penting di berbagai lini, dari stadion hingga ruang kendali informasi pertahanan negara.
Sebagai seorang Pabandya Minintel, ia kini memegang kendali atas sistem administrasi informasi intelijen di Kodam V/Brawijaya, posisi yang mensyaratkan akurasi, loyalitas, dan naluri kepemimpinan tinggi. Namun dalam diam, dunia sepakbola tampaknya belum akan jauh dari sosok yang telah mengawal berbagai pertandingan nasional ini.
Jika benar bergabung ke salah satu klub Jatim, maka bisa dipastikan kehadiran Mayor Djoko bukan hanya akan memperkuat manajemen, tetapi juga menyuntikkan disiplin, integritas, dan kepemimpinan militer ke tubuh persepakbolaan daerah. (ma)

Tidak ada komentar