Di Balik Peluit dan Pasir : Perjalanan Saya sebagai Wasit Nasional Sepak Bola Pantai
Afif Faizal Nasrullah adalah wasit nasional sepak bola pantai di bawah naungan PSSI. Foto : PSSI Opini : Afif Faizal Nasrullah (Wasit Nasional Sepakbola Pantai)
Viralterkini.id – Sepak bola pantai mungkin belum setenar sepak bola rumput di Indonesia, tapi di balik pasir-pasir panas dan semangat yang membara, ada dunia yang penuh tantangan dan pengabdian. Di sanalah saya berada—sebagai wasit nasional sepak bola pantai, menjalani peran penting yang kerap luput dari sorotan, namun krusial bagi jalannya sebuah pertandingan yang adil dan bermartabat.
Awal Langkah dari Tribun Penonton ke Tengah Lapangan
Kecintaan saya terhadap sepak bola dimulai seperti banyak orang lainnya: dari tribun penonton. Namun ketertarikan saya bukan hanya pada permainan, tetapi juga pada sosok berseragam hitam yang berdiri tegak di tengah lapangan—wasit. Saya terpikat oleh wibawa dan tanggung jawab yang diemban mereka.
Tahun demi tahun saya mengasah diri, mengikuti berbagai pelatihan, pendidikan perwasitan, dan uji kompetensi. Saya berhasil mendapatkan lisensi wasit nasional sepak bola, lalu secara bertahap mulai memperdalam spesialisasi di cabang sepak bola pantai—sebuah olahraga yang menuntut ketangguhan fisik dan kejernihan mental lebih dari sekadar aturan.
Pasir, Panas, dan Ketegasan: Tantangan di Setiap Laga
Bagi sebagian orang, sepak bola pantai mungkin hanya terlihat seperti versi “ringan” dari sepak bola lapangan. Namun kenyataannya jauh berbeda. Lapangan berpasir menguji konsistensi pengambilan keputusan. Bola memantul tak menentu, permainan berlangsung cepat, dan tidak jarang disertai cuaca ekstrem yang menyengat kulit.
Sebagai wasit, saya harus mampu menjaga posisi ideal, membaca dinamika permainan dengan cepat, serta tetap tenang di bawah tekanan. Dalam satu laga, saya bisa mengeluarkan peluit ratusan kali, semuanya harus dalam keputusan yang objektif dan konsisten—karena satu kesalahan saja bisa mengubah jalannya pertandingan.
Momen-Momen Bersejarah yang Melekat di Hati
Ada banyak pertandingan yang telah saya pimpin, mulai dari turnamen lokal hingga event skala nasional. Salah satu yang paling berkesan adalah ketika saya dipercaya memimpin laga penting di Kejuaraan Nasional di Bali. Sorak penonton berpadu dengan suara debur ombak, membuat atmosfer pertandingan begitu magis.
Di momen itulah saya merasakan betul bagaimana sepak bola pantai bisa menjadi sarana pemersatu, hiburan, sekaligus panggung bagi atlet-atlet potensial Indonesia untuk tampil dan berprestasi.
Wasit: Profesi Sunyi yang Menuntut Integritas
Dalam setiap pertandingan, tidak ada kemenangan pribadi bagi seorang wasit. Justru, kesuksesan kami terletak pada tidak terlihatnya kami di lapangan—artinya, pertandingan berjalan lancar tanpa intervensi yang kontroversial. Profesi ini sunyi, namun penuh kehormatan.
Saya percaya bahwa seorang wasit bukan hanya penegak aturan, tapi juga penjaga marwah olahraga. Integritas, ketegasan, dan ketenangan adalah tiga nilai yang selalu saya pegang. Dalam banyak hal, menjadi wasit juga mendidik saya menjadi pribadi yang lebih bijak dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan untuk Sepak Bola Pantai Indonesia
Saya melihat potensi besar dalam sepak bola pantai di Indonesia. Kita punya pantai, pemain bertalenta, dan gairah publik yang terus tumbuh. Yang kita butuhkan sekarang adalah dukungan lebih serius: dari federasi, media, sponsor, dan masyarakat.
Saya berharap kisah saya ini bisa menginspirasi generasi muda untuk tidak ragu memilih jalur perwasitan. Dunia olahraga tidak hanya milik pemain. Di balik layar, banyak profesi yang bisa dijalani dengan penuh semangat dan dedikasi.
Sebagai wasit nasional sepak bola pantai, saya akan terus berdiri di tengah lapangan pasir, meniup peluit dengan jujur, dan menjadi saksi perjalanan olahraga ini menuju panggung yang lebih tinggi—baik di tingkat nasional, maupun internasional.
Afif Faizal Nasrullah adalah wasit nasional sepak bola pantai di bawah naungan PSSI. Ia telah memimpin berbagai pertandingan resmi tingkat nasional dan aktif mendorong perkembangan dunia perwasitan di cabang sepak bola pantai. (ma)
Pos terkait
Popular Mingguan
Tidak ada komentar